Rabu, 03 Mei 2017

HARDIKNAS

      Saya punya ponakan dari mas sama mbak saya. Semuanya ada enam. Yang dua merah, satunya kuning, dan yang tiga hijau cewek, tiga cowok, satunya lagi cowok juga. Kebetulan tiga hari kedepan saya libur kerja kan. Mana abis gajian lagi :D Meski suasana libur gini, saya ngga kayak manusia pada umumnya. Yang biasanya jalan-jalan, entah ke gunung, pantai, sawah, kuburan, rumah mantan, atau ke kuburan mantan. Tapi saya pikir jalan-jalan a.k.a refreshing hanya untuk orang yang lagi stress, banyak pikiran, jenuh oleh aktivitas keseharian, atau abis putus dari pacar. Hahahaa Dan kalo kamu nggak ada salah satu diantara alasan tersebut, bisa saya tebak. Pasti buat pamer di instagram. Salah satu ponakan saya namanya Oktavia. Jika dilihat dari namanya, keliatan kan' kalo dia lahir dibulan Oktaver??

       Hari ini, Hari Pendidikan Nasional (HarDikNas). Mungkin saya bukan lagi peserta didik, bukan pula seorang pendidik. Namun saya ingin turut merayakan HarDikNas itu dengan cara menumbuhkan minat baca kepada si-Via. Makanya dari pagi-pagi saya sudah kece badai muterin toko buku se-Antero Semarang. Mulai dari Gramedia pemuda, Togamas majapahit, Gramedia pandanaran, tapi tidak juga ketemu buku yang saya cari. Lohh emang nyari buku apaan sih?? Itu loh, Buku karya Astrid Lindgern.. 'Pippi si Kaus Kaki Panjang'. Ya iyalah, itu buku tahun berapa lagi?? Emang, itu buku mungkin cetakan jadul banget. Saking jadulnya itu buku sudah ada semenjak penulisnya belom lahir. (terus yang nulis siapa? hihihi). Betewe, Astrid Lindgern ini hebat banget. Karna buku yang ia hasilkan telah merubah sistem pendidikan di negeri asalnya.

      Akhirnya saya kembali lagi mengunjungi tempat ini>>>

Toko buku favoritsaya. Ibarat penjual makanan, enak, murah, dapat banyak :'D Udah gitu anaknya cantik lagi. Namanya Bambang. Saya juga baru lihat setelah beberapa kali kesini.

     "nyari buku ini ya, Dek?" Sapa pemilik toko tersebut sembari menyodorkan sebuah buku kepada saya yang tengah asyik ngubek-ngubek tumpukan buku.
   Waktu saya lihat buku tersebut, ternyata buku karya Boy Chandra. Eit, tapi bentar dulu. Judul bukunya 'sebuah usaha melupakan'.
     "Ah' ibuk ini, emang tampang saya kayak orang lagi galau karna bersusah-payah melupakan mantan aoa..."
     "iya, itu dikeningnya ada tulisan 'Kangen Mantan'. eheuheuheu" ledek ibu tersebut.
     "Enggak lah, buk. kalo saya sedih akibat terus kepikiran mantan, yang ada saya makin sedih jika baca buku begituan. Mending ngisi buku TTS, karna TTS bikin sedih jadi susah. Tapi ini saya lagi nyari buku novel anak kok, buk. Buat ponakan saya..."
     "Sebentar yaa, biar dibantu cari  sama anak ibuk. Bang,, Bambang,, mas'e rewangi nggolek buku".

   Tapi alangkah kagetnya saya ketika yang keluar malah sesosok wanita cantik bak bidadari dari semak-semak.
     "Loh, cantik-cantik kok namanya Bambang, buk?" tanya saya heran
     "Enak aja, nama saya Deby. Maklum, belakangan ini ibu saya kebanyakan nonton film Thailand, jadinya begitu."
     "ngomong-ngomong, ada yang bisa saya bantu mas?" tanya gadis dengan senyum manis itu.
     "oh iya, saya nyari buku novel anak. Tapi yang bagus yaa, buat ponakan saya soalnya" pinta saya.
     "kakak PK KKPK mau? emang ponakannya usia berapa?"
     "Kelas enam SD"

   Deby menyodorkan sejumlah buku ke hadapan saya. Sementara ibunya sedang melayani pembeli lain.
     "wah, tumben disini serame ini ya,,, apa karna kebetulan pas HarDikNas?" saya bertanya heran karna biasanya tidak seramai ini ketika saya kesini.
     "enggak juga, emang kalo jam segini sudah jadwalnya rame. Dan akan lebih rame lagi kalo pas musim sekolah mulai masuk."

   Kemudian Deby mempersilahkan saya duduk untuk memilih-milih buku yang cocok saya berikan kepada ponakan dirumah. Selama saya duduk, saya sempat diceritakan asal-usul hingga makna HARDIKNAS oleh Deby. Ternyata anak ini wawasannya sangat luas, mungkin karna setiap hari makanannya sandwich buku kali ya...
  
   Kata Deby, ternyata HARDIKNAS yang kita peringati setiap tanggal 2 Mei, bertepatan dengan kelahiran Bapak pejuang bangsa yaitu Ki Hajar Dewantara. Beliau tidak kenal lelah dalam memperjuangkan nasib rakyat pribumi agar bisa memperoleh pendidikan dengan layak. Dimana pada saat itu, hanya orang keturunan Belanda dan para Bangsawan saja yang bisa memperoleh pendidikan.

   Dan untuk memaknai Hari Pendidikan Nasional kita tak cukup hanya memperingati dengan upacara saja. Tapikita harus memiliki gagasan baru yang sesuai dengan pola pikir serta akar budaya masyarakat di negeri ini. Contohnya, sekarang ini saya setidaknya memulai dari diri sendiri. Di Hari Pendidikan Nasional ini, saya memulai menanamkan minat membaca kepada keponakan saya. Siapa tau suatu saat, bisa berkembang menjadi masyarakat sekitar yang saya ajak untuk menyukai budaya membaca. Tiba-tiba lamunan saya yang terbuai akan kata-kata Deby, terbuyarkan oleh sepasang laki-laki dan perempuan muda yang tengah duduk di bawah pohon rindang dan tak jauh dari tempat saya duduk. Rupanya mereka juga sedang memperingati HarDikNas.

   Sekilas dari perbincangan merekayang saya dengar, seperti ini;
Laki-laki    :   Tapi aku sangat mencintaimu.
Perempuan : Bukankah sudah pernah aku katakan. Aku lebih nyaman menganggapmu sebagai kakakku.

   Ya, rupanya mereka tengah memperingati HarDikNas dengan cara mereka sendiri. Selamat HARi aDIk-Kakak NASional.


























































Senin, 10 April 2017

Mental Cemen

Saya punya temen, satu kosan. Dia sering menyombongkan diri kalo lagi ngomong sama saya. Bahkan tak jarang saya dikatakannya cemen. Temen saya ini orangnya perokok berat. Suatu hari saya sedang duduk di teras kosan berdua dengan cewek, yang punya kosan (ibu kos :D). Tiba-tiba temen saya muncul dan langsung nawarin rokok. "rokok bro.." sambil nyodorin sebungkus rokok, temen saya pun dengan pedenya juga menghembuskan asap dari rokok yang sebelumnya telah dia hisap. Kontan saja ibu kos yang sedari tadi ngobrol sama saya yang ujung-ujungnya pasti hendak nagih uang kosan pun ngeloyor pergi. Sebenernya temen saya ini tau, kalo saya bukan seorang perokok. Tapi entah kenapa masih aja saya ditawarinnya. Mungkin sekedar untuk basa-basi. Makanya, saya merima tawarannya baik-baik (loh?? Maksudnya terima rokoknya, trus colokin ke matanya). Dan lagi-lagi temen saya ini ngatain saya cemen. Katanya "laki macam apa kamu bro, ngerokok enggak.. Minum enggak... Hah, cemen!". Saya sih cuman mesem. Karna prinsip saya, laki-laki itu adalah yang jauh dari penyakit. Setidaknya, sudah beberapa tahun ini saya tidak pernah sakit. Bukannya mengharap sih... Hanya saja, males banget kalo harus pergi ke dokter. Gimana nggak?? Terakhir kali saya kedokter, ditanyain gini sama dokternya "sakitnya apa mas?". Coba aja pikir, saya ke dokter buat periksa sakit apa.. Eh malah dokternya yang nanya ke saya. Hahaa
Bagi saya kaitannya dengan sebuah harga diri, jika laki-laki harus sakit. Biarlah orang menganggap saya cemen karna hal yang tidak penting.

Kamis, 06 April 2017

Gara-gara Facebook

            Hari ini saya lagi suntuk banget, seperti nggak ada gairah hidup. Buka facebook juga makin suntuk, isinya status-status alay semua. Ah' sial, ternyata yang saya buka profil saya sendiri. Entah berapa banyak status yang berisi pesan negatif yang telah saya baca di beranda saya hari ini. Kenapa tidak ada yang memposting status yg positif..yg bisa membuat hati damai..yg tidak menyinggung perasaan orang lain..yg tidak berisi keluhan...yg tidak mencaci maki...yg selalu berisi ucapan syukur.. tidak berupa fitnah..tidak mengandung unsur SARA.. Apalagi kalo pas pertengahan bulan. Ketika gajian udah lewat, sementara gajian berikutnya masih lama :D Sabar yaa
             Meski demikian, banyak kok manfaat positif facebook. Contohnya ada yang menggunakan untuk sarana promosi dalam berjualan. Bahkan tak jarang masyarakat menemukan jodoh mereka lewat facebook. Sewaktu melihat beranda facebook, ada satu status yang menarik hati saya. Yaitu status lajang dari Eva. Kalo ngomongin Eva, saya jadi teringat waktu pertama kali ngajak ngobrol via messenger.
Saya :    Halo..
Eva   :    iya
Saya :    lagi sibuk apa nih?
Eva   :    nggak lagi sibuk
Eva   :    lagi santai aja. kamu?
Saya :    aku lagi nunggu pesenan nasi goreng, lama banget. udah hampir sejam. padahal keburu laper.
Eva   :    maksudnya, kamu siapa yaa?
Saya  :   whua 'a 'a 'a.. aku buto

Status facebook Eva kayak gini,
 'Ada cahaya diantara gelap'
'Sesungguhnya ada kemudahan bersama kesulitan Al-Insyiroh:6'
Dari ayat tersebut kita tahu, bahwa sebagai manusia kita harus bersabar dalam menghadapi kesulitan. Karna jika kita mau bersabar maka Tuhan akan memberikan kemudahan. Tapi ternyata ada paradigma baru yang berkaitan dengan hal tersebut. Yang membuka penafsiran lebih luas dari sekedar sabar. Kita bisa menganalogikan seperti sekarung beras. Pada sekarung beras kita akan menemukan tali simpul yang terletak di bagian atas karung tersebut. Cara membukanya ialah dengan memotong dua helai tali pada bagian belakang di salah satu sisinya. Dan ketika ujung tali tersebut ditarik, karung tersebut akan terbuka dengan rapi tanpa membuat beras yang ada di dalamnya jatuh berhamburan. Coba bayangkan, seandainya kita tidak tau kegunaan dari tali simpul tersebut. Pasti kita akan bertanya-tanya, Kenapa harus ada tulisan 'buka disini '
Dan mungkin kita akan memotong tali tersebut satu demi satu, yang tentunya bikin ribet. Tapi ketika kita tau cara membukanya, kita akan berbisik 'oh,, ternyata mudah kok, ngebukanya'. Begitu juga saat Tuhan memasang tali simpul dalam hidup kita, seakan-akan terlihat sulit untuk dijalani. Supaya makna kehidupan tidak tertumpah ruah,Tuhan juga menyediakan titik rahasia untuk digunakan dalam membuka tali simpul dengan mudah. Hanya saja terkadang kita tidak menyadarinya, karna kurangnya rasa syukur kita. Bahwa selain diberi hati untuk bersabar, kita juga diberikan otak untuk berfikir.


            Entah kenapa setiap kali membaca status yang di publish oleh Eva, saya merasa lebih bersmangat. Karna dia selalu memposting sesuatu yang positif, sehingga memperluas sudut pandang saya dalam memaknai hidup.Dan hal itu membuat saya ingin menjalin status dengan dia. Makanya, saat ini saya lagi ngajak chatting buat PDKT.
Saya  :    "Halo .."
Eva    :    "iya"
Saya  :    "lagi apa"(pertanyaan ini lagi)
Eva   :    "lagi chatting, sama orang paling cakep sedunia"
Saya  :   "ah' kamu bisa aja.."
Eva   :   "tapi dia ngga bales-bales"
Eva   :   "malah kamu yang bales"
Saya  : @#$%@##^



Minggu, 02 April 2017

Posting (Lagi..)

Lama banget yaa, saya ngga ngepost di blog. Kalo boleh berAlasan sih' saya pilih alasan sama dengan para blogger lain yang jarang ngepost juga. Yaa, karna kesibukan. Serius ngga ada waktu senggang sama sekali??? Tidak juga sich. Cuman kadang ketika punya banyak waktu luang malah ngga ada ide untuk tulisan. Betewe, ini saya ngomong sama siapa yaa. Blognya ngga ada yang ngunjungin juga :'D

Sabtu, 20 April 2013

Kencan WeChat #Oliv

          Saya ngga tau, kenapa dibulan ini banyak banget undangan ditujukan kepada saya. Seperti undangan seminar dari mbak Novi, undangan pernikahan dari temen sekolah yang kebetulan nikahnya sama temen sekelas juga, undangan pernikahan dari temen tapi yang nikah bapaknya, undangan khitanan dari temen tapi yang di khitan bapaknya. . . *eh.
     Ada satu lagi undangan yang saya terima dan membuat saya sedikit sakit dihati mungkin. Namun saya tetap menghadirinya dengan hati yang tegar (padahal sampe nangis ngguling-ngguling).
>>>>>>  
Anda pasti tau, undangan dari siapa itu?? Ya, dari mantan.

         Untuk mengobati hati saya yang terluka tersebut, saya iseng-iseng membuka WeChat. Sebuah aplikasi chatting yang memberikan banyak fitur lebih menarik dari aplikasi chatting lainnya. selain lebih menarik wechat juga lebih pengertian. Buktinya saya difasilitasi supaya bisa bertatap muka dan mengobrol secara lagsung lewat pidio kholnya (lidah orang kampung). Dan inilah fitur-fitur menarik pada WeChat yang belum pernah saya temui pada aplikasi chat apapun;

#Chatroom.
         Tampilan chatroomnya sich tidak jauh berbeda dengan aplikasi chat lainnya. Disebelah kolom text terdapat dua icon, yaitu suara untuk voice messaging dan icon '+' untuk membuka opsi tambahan yang berisi pilihan untuk menambahkan gambar, mengirim video, serta menginformasi lokasi kita.Dan emoticonnya ada juga yang bisa bergerak berupa gambar animasi gif atau biasa disebut custom emoticon.
#Add Friends
       Untuk menambahkan teman atau kontak pada weChat, kita diperkenalkan dengan berbagai fitur macam yang unik. Seperti>>>
        *Look Arround, adaalah fitur pencarian teman dengan memanfaatkan informasi lokasi dengan menggunakan JPS (Jomblo Position System), dimana nantinya akan muncul sebuah list berupa orang-orang jomblo pengguna weChat yang ada disekitar kita.
        *Drift Bottle, ini merupakan yang terunik. Karena kita bisa menambahkan teman dengan cara mengambil (pick) botol yang berisi pesan dari orang yang menghanyutkan botol tersebut. Kita pun bisa ikut menghanyutkan (throw) botol berisi pesan untuk mendapatkan teman secara acak. Nah, dalam sesi 'Throw' inilah. . kesempatan buat anda yang punya pacar possesive, dan berniat untuk membuangnya. Tinggal masukin aja pasangan kamu ke botol, trus hanyutin dech. Siapa tau nyampe ke Arab!
        *Shake, fitur paling menarik yang terdapat pada aplikasi chat satu ini. Fitur ini sangat cocok buat wanita yang hobinya bikin kue. Karena cara kerjanya seperti proses pembuatan kue ketika tepung dicampurkan dengan telur yaitu dengan dikocok. Cukup dengan mengocok-ngocok ponsel anda, maka akan muncul list orang yang pada waktu bersamaan juga sedang menggoyangkan ponselnya.


         Pada waktu saya lihat daftar list di 'Look Around', kebetulan ada nick name yang eye catching (maaf pake bahasa kucing). Detik itu juga langsung saya 'send greeting' dengan ber'say_hay,, ke dia. Ngga berapa lama setelah saya di 'accept', dia ngesend gini;

Olivia: hai juga
Olivia: Siapa nich?
Saya: maaf mba', sebelumnya saya mau memperkenalkan diri.
Saya: nama saya Tiar, nama panjangnya Tiar ciiGhostRiderYgNginhBahagiiyyaCellalu :D
(kayaknya ada yang aneh)
saya: Saya tinggal di kaliwungu, tau kaliwungu kann? Itu loch, deketnya kalifornia . . .

*Setelah 5 jam lewat 60 menit ngga dibales*
Saya: nama mba, olivia ya?
Olivia: iya nama saya olivia.
Saya: namanya bagus ya mba, kaya nama bunga.
(emang ada, bunga olivia???)
Olivia: ah' mas Tiar bisa aja .
Olivia: Saya lagi bete nih mas
Saya: Emang bete knapa mba?
Olivia: Yaah, gini dech kalo jadi anak broken home.
Olivia: bawaannya bete terus, suntuk!
Saya: Broken Home itu apa toh, mba? tinggal di rumah yang rusak, maksudnya. . .?
Olivia: bukan mas, broken home itu artinya hidup di keluarga yang berantakan.
Saya: ooOh, gitu ya. Saya juga broken loch mba. .
Olivia: emang mas tiar broken home juga?
Saya: bukan broken home, tapi broken face. alias mukanya yang berantakan.
Olivia: hahaha kirain :D
Olivia: mas tiar, kita ketemuan yuuk?
      Wah, kebetulan banget nich. Bisa chat sama cewek, udah gitu ngajak ketemuan pula, , ,

    Hari yang telah dijanjikan pun tiba, kita ketemuan di salah satu restoran yang awalnya saya sendiri ngga tau sebenernya itu tempat apa? Dia bilang sich, itu tempat makan yang cozy (apaan lagi tuch?), setau saya tempat yang cozy, ya di 'cozy-net'.
     Ketika mau masuk kedalam sebuah tempat makan yang terbilang mewah di pusat kota, saya merasa deg-degan?!?! Bukannya apa-apa, cuman saya pikir kira-kira duit saya cukup ngga ya buat bayar makan disini?? Pas saya masuk, langsung bagian yang buka pintu di restoran itu bilang gini
   "maaf mas, disini ngga terima sumbangan!" busyeet!?!?! Emang dia pikir tampang saya kayak kotak amal, apah!?
   "Siapa yang mau minta sumbangan mas, orang saya kesini mau makan kok.!" jawab saya rada sewot ke mas-mas itu.
   "oh, maaf ya mas. Saya pikir tadi orang yang mau minta sumbangan. Silahkan masuk mas." jawab mas-mas tersebut yang kemudian mempersilahkan saya masuk. Saat masuk ke dalem saya langsung celingukan nyari Olivia yang ciri-cirinya pake kain putih, trus atasnya diiket (itu orang, apa pocong?!?!)
        Ngga sampai tiga jam saya celingukan, akhirnya saya pun melihat seorang wanita nan cantik jelita serta elok mempesona dipandang mata, tengah duduk di salah satu meja (duduknya sich di kursi) yang ada di dalam restoran tersebut. Waaah, memang bener-bener  beruntung banget saya malem ini, bisa makan berdua bareng Oliv.
        Kemudian saya pun mendekati Olivia yang sepertinya udah nunggu saya lama disitu. Ternyata Oliv lebih cantik dari yang di photo profil~nya.
     "Olivia ya??" tanyaku ke wanita yang sedang duduk sendiri itu.
     "iya. maaf, mas ini siapa ya?!" Tanya Oliv dengan tatapan ramah sembari mencengkeram erat tas miliknya!
     "Tiar" jawab saya sambil mengulurkan tangan. Namun sepertinya dia masih malu-malu, terlihat dari caranya menggenggam tasnya yang semakin erat!
     "oh iya, silahkan duduk mas." akhirnya kami pun mulai saling berkenalan.
     "eh' betewe, kok wajah kamu sedikit beda ya, sama yang di photo WeChat??"




   Profile Photo WeChat>>>>>>                                    
                                                                                     











     
Tampang sebenernya>>>>>>>>>>

                                                                                           

#Beda Tipis.








      Tiba-tiba suasana hening, sampai kemudian datanglah salah seorang pelyan restoran menyajikan menu hidangan yang tersedia. Astagaahhh!?! Pas saya lihat menunya, harga makanannya mahal-mahal banget!! Saya berfikir lagi, kira-kira duit saya cukup ngga ya buat bayar makanannya? mudah-mudahan aja disini bisa nitipin KTP dulu, kalo duitnya kurang.
      Setelah melihat-lihat menu yang ada, saya pun mulai bertanya pada sang pelayan restoran.
     "mas, menunya kok ngga komplit ya? masa' pecel terong ngga ada ??" Tanyaku penasaran.
     "wah maaf mas, disini ngga ada tuch' pecel terong. Kalo Eggplant Salad with Coconut Dressing ada!"
     "emm, boleh dech itu." jawab saya cool.
(kok saya serasa bego banget ya??)
      "mau pesen minum apa mba??" tanya pelayan itu ke Oliv yang sedari tadi disibukkan oleh BB-nya.
      "red wine" jawab Oliv tanpa menoleh.
      "kalo mas-nya minum apa??"
      "Saya red sugar aja, mas" mendengar jawaban saya, pelayan restoran tersebut cuman melongo dan terlihat seperti syok! Dan Oliv malah ketawa-tawa kecil, lalu dia bilang gini
      "disamain aja mas, minumnya". Saya jadi heran apa yang salah dngan minuman pesenan saya.
                    Sambil menunggu pesenan makanan, kami pun melanjutkan obrolan yang sumpah bener-bener ngga nyambung. Ya gimana mau nyambung, jelas-jelas kami berada di dua lingkungan yang bener-bener  berbeda. Oliv terbiasa dengan dunia glamour, barang-barang high class, makan di restoran mewh, jalan-jalan ke luar negri dengan pesawat, dan selera musik yang tinggi. Sedangkan saya, boro-boro beli barang mewah, lha wong beli barang biasa aja pake acara kredit segala, kalo makan di kost'an tiap hari indomie, bahkan hari-hari menjelang gajian saya cuman makan gorengan!! Dan jangankan naik pesawat buat ke luar negri. Baru lihat pesawatnya aja udah mabok. Tapi Oliv suka koq, dengerin cerita hidup saya.Serasa melihat dunia lain katanya (mungkin dia pikir saya penampakan kali, ya??).

            Malam itu pun terasa begitu indah, khususnya buat saya. Karena bisa kenalan sama cewek cantik, udah gitu pake' acara dibayarin makan segala di restoran itu. Mungkin Oliv pikir, tampang kere begini mana bisa bayar makanan di restoran mewah seperti ini. . .?
     (puwaasssss?!?!?!?)
  Setelah acara ketemuan itu, saya dan Oliv makin sering chattingan di WeChat. Tapi sayangnya, Oliv mesthi pergi ke luar negri dan stay disana ikut ibunya, jadi kami ngga bisa ketemuan lagi. Meskipun pertemuan kami cukup singkat namun itu cukup berkesan buat saya. karna masi ada cewek cantik dan kaya seperti Oliv, mau ngobrol sama saya dan mau tau tentang kehidupan kalangan yang hidupnya masih dibalik gunung, yang mungkin ngga pernah dia bayangkan sebelumnya.


Senin, 11 Maret 2013

Rabu, 16 Januari 2013

Witing Tresna Jalaran Saka Kulino

          Setelah sekian lama ngejomblo, akhirnya saya mendapatkan anugrah berupa pacar yang mau menerima saya apa adanya. Pertemuan kami cukup romantis. Waktu itu sebuah rambu lalu lintas di Tugu Muda menunjukkan lampu merah. Ketika itu juga saya menghampiri sepasang pengendara motor. Sambil memengadahkan tangan dan sedikit membungkukkan badan, saya bilang gini
       "mas... minta pacarnya, mas! kasihanilah mas... saya belum pacaran semenjak dilahirkan mas *_)"
     Tapi setelah saya pikir-pikir, sebenernya saya ini kurang apa sich?? Kurang ganteng iya, kurang pinter juga iya, kurang tajir sich' apa lagi!
     Dan emang bener, kalo jodoh nggak akan kemana. Ibarat pepatah takkan lari gunung dikejar. Akhirnya, ada juga
gunungcewek yang mau dengan saya. Dia adalah seorang putri kelahiran Yogyakarta. Dan kata putri, darah Arabian mengalir pada tubuhnya. Cewek saya ini orangnya manis, kulitnya kecoklatan sawo matang-lah orang bilang, sebenernya sich' agak kematengan!! Tapi, btw dia manis koq.
     Kebetulan dia satu profesi dengan saya. Karna kami masih dalam lingkup area supervisor yang sama, mengakibatkan seringnya untuk bertemu. Hingga pada akhirnya terjadilah seperti yang dikatakan dalam pepatah nenek moyang 'Witing Tresno Jalaran Saka Kulino'.

       Malem mingguan pertama, kami jalan-jalan ke Mall. Tadinya saya mau ngajakin nonton, tapi ternyata dia ngga' suka nonton bioskop, katanya entar bikin mabok...? (saya juga heran. Kog ada ya, orang mabok gara-gara nonton bioskop??) tapi ya sudahlah, saya pun ngga' mau memaksa. Dan akhirnya kami pun makan di FoodCourt mall tersebut.
    Nah' ini dia awal yang bikin segalanya berakhir, ternyata pacar saya itu kalo makan kuat banget. Baru aja makan burger ditambah kentang goreng, ngga' lama kemudian dia bilang laper lagi dan pengen nasi goreng. Emang cara makanyya sich' pelan, Ibaratnya mungkin dia menerapkan istilah 'alon-alon asal kelakon' tapi ngga' berenti-berenti! Begitu juga dengan minumnya, habis minum jus alpukat dia mesen es campur, habis itu pesen lagi lemon tea. Saya sempat berfikir, apa jangan-jangan pacar saya ini masih keturunan onta?
    Awalnya saya pikir, cinta itu memang butuh pengorbanan. Jadi apapun keinginan dia pasti saya turutin. Walaupun mesti bikin kantong saya meradang. Tapi setelah beberapa minggu jalan sama dia, akhirnya saya ngga' kuat menuruti hasrat makannya yang begitu kuat. Gaji bulanan saya habis cuman dalam waktu 3 minggu doang, padahal selain makan enak malem mingguan sama dia, di kost-an saya cuman makan indomie goreng, kadang-kadang makan gorengan doank. Tapi tetp aja duit saya habis melulu gara-gara tiap malem minggu diajakin makan bareng pacar baru saya itu ke mall. Akhirnya saya beraniin diri bilang putus sama pacar saya itu, tadinya saya juga bingung mesti pake alesan apa buat mutusin dia. Saya sebalumnya berusaha supaya dia yang mutusin duluan, dengan mengubah penampilan saya menjadi acak-acakan. Karna dari kabar yang saya dengar, cewek sukanya sama cowok yang rapi (kayak Rapi ahmad) dan paling benci sama cowok yang penampilannya berantakan. Namun cara tersebut gagal. Dan salah seorang teman saya menanggapi hal tersebut begini "ya iyalah dia nggak mutusin kamu. Lha wong kamu emang udah berantakan gitu dari dulu!" Saya ngga' tau apa maksud perkataan temen saya yang satu ini?
     Kemudian saya dapat ide, setelah nggak sengaja baca koran yang didalamnya membahas seputar ramalan perjodohan, maka pas mutusin dia saya ngomong gini
    "De'... Kayaknya kita nggak bisa nerusin hubungan ini. Karna menurut pensehat spiritual mas, ternyata weton kita nggak cocok. Makanya kalo kita terusin hubungan ini, bisa membahayakan kita berdua" (maksudku sih' bisa membahayakan kantong dan gaji bulananku!). Dia malaah nanya kayak gini
    "emang mas, punya penasehat spiritual, ya? Namanya siapa?"
    "ki Joko Koplo"
    "pasti itu adeknya ki Joko Bodho ya, mas?"
    "Bukan! Dia itu kakaknya. Kalo adeknya ki Joko Jomblo"
    "Trus. kalo anaknya siapa, mas?"
    "anaknya kan' kamu??"
    "Ih' mas Tiar jahat, ya udah deh' kalo kamu pengennya kita putus. Tapi kita masih tetep temenan khan, mas? Kamu masih mau kan' aku ajakin makan bareng walaupun kita udah nggak pacaran lagi???". Mendengar pertanyaan tersebut, saya langsung pingsan diiringi kejang-kejang.

   *Dan gara-gara hal ini saya jadi punya pepatah "Witing Tekor Jalaran saka Kuliner"